Jam Berputar
HeadlineXpers
12
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

WAKTU

Manstra

Meriahnya Ruwah Desa Balongdowo: Pagelaran Wayang Kulit dan Tradisi Nyadran Nelayan Kupang

Fatoni – HeadlineXpers

HeadlineXpers Desa Balongdowo, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo,menggelar acara budaya Ruwah pada Jumat, 14 Februari 2025. Kegiatan ruwah ini berlangsung beberapa hari yang di awali dengan pagelaran wayang oleh dalang Ki Anom Sudarmaji dari Mojokerto dilanjutkan pelaksanaan nyadran di hari minggu (16/2) dihari berikutnya Ludruk Karya Baru Mojokerto (17/2) dan terakhir ditutup dengan Pengajian Umum (19/2) tradisi Nyadran yang merupakan adat masyarakat nelayan kupang setempat.

Ruwah merupakan tradisi masyarakat Jawa yang dilaksanakan pada bulan Ruwah atau Sya’ban, sebelum memasuki bulan Ramadan. Tradisi ini sebagai ungkapan rasa syukur atas rezeki yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa, serta sebagai permohonan agar diberikan kesehatan dan keselamatan.

Nyadran merupakan adat bagi para nelayan kupang Desa Balongdowo sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil laut yang melimpah. Tradisi ini dilakukan setiap bulan Ruwah.

Pagelaran wayang kulit menjadi daya tarik utama dalam acara Ruwah Desa Balongdowo tahun ini. Masyarakat dari berbagai daerah antusias menyaksikan penampilan dalang Ki Anom Sudarmaji dari Mojokerto. Ki Anom Sudarmaji membawakan lakon yang sarat akan pesan moral dan nasihat kehidupan.

Acara Ruwah Desa Balongdowo ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sebagai momentum untuk mempererat tali silaturahmi antar warga. Masyarakat saling berinteraksi, berbagi makanan, dan bertukar cerita.

“Warga berharap, acara Ruwah ini dapat menjadi tradisi yang terus dilestarikan oleh generasi muda. Selain sebagai ungkapan rasa syukur, Ruwah juga sebagai sarana untuk mempererat persatuan dan kesatuan masyarakat.

Acara Ruwah Desa Balongdowo berlangsung meriah dan sukses. Masyarakat terlihat antusias mengikuti setiap rangkaian acara. Semoga tradisi Ruwah ini dapat terus dilestarikan dan menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia. (Fatoni)