Klarifikasi Ayunda Goba terkait Fenomena Goyang Itik di Pilkada Sidoarjo

Sidoarjo – headlinexpers.com

kembali menjadi sorotan publik setelah viralnya fenomena “Goyang Itik” di media sosial yang melibatkan Ayunda Goba, Ketua Insan Dangdut Jawa Timur dan Ketua Harian DPC PAMDI Sidoarjo. Peristiwa ini terjadi dalam rangkaian debat Pilkada dan memicu kontroversi di kalangan masyarakat.

Menurut Ayunda Goba, goyang itik yang dilakukan hanyalah sebuah ekspresi seni yang terinspirasi dari gaya penyanyi dangdut Saskia Gotik. Namun, peristiwa ini memicu reaksi negatif setelah diedit menjadi bahan sindiran dan dikaitkan dengan momen pingsan yang terjadi pada acara tersebut.

Goba mengungkapkan bahwa dirinya menjadi korban bully dari pendukung salah satu tim dalam Pilkada, yakni Team 01. Ia menyebut bahwa video editan yang menampilkan dirinya dengan tambahan gambar monyet tidak hanya mencemarkan nama baiknya tetapi juga memenuhi unsur pidana. Ia menegaskan bahwa video tersebut bermakna fitnah dan meminta agar video tersebut segera dihapus serta ada permintaan maaf dari pihak terkait.

“Bumi Jenggolo Sidoarjo adalah bumi keramat. Fitnah seperti ini tidak boleh dibiarkan. Saya hanya meminta keadilan dan berharap ada itikad baik dari pihak yang terlibat,” ujar Goba.

Saat ini, Goba menyerahkan proses klarifikasi ini kepada publik, berharap masyarakat dapat lebih bijaksana dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial. Fenomena ini menjadi pengingat bahwa penyebaran informasi yang tidak benar dapat merugikan pihak lain dan melanggar etika politik maupun sosial.

Harapan Ayunda Goba pribadi manjadi bagian dalam pilkada tahun ini untuk mngawal bupati SAE Membawa Sidoarjo bangkit dan bermartabat
Harapan Ayunda Goba sebagai perwakilan seniman bupati kedepan nya mengoptimalkan potensi dan keunggulan daerah merangkul semua golongan tanpa ada pilah pilih dan untuk pergerakan seniman bersinergi membawa dangdut bermartabat dan berakhlakul karimah ujarnya di depan pewarta pada Kamis (21/11/2024)

Penting bagi semua pihak untuk menjaga keharmonisan selama masa Pilkada, menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, dan menghindari penyebaran konten yang bersifat provokatif atau merendahkan pihak lain. (Wyna)